Tadi seperti ada seseorang yang sembunyi - dan
bertanya begitu - di kepalaku, dan aku tak tahu
Mungkin aku harus jadi pengungsi, meninggalkan
sebelas ekor ternak sapi, lalu nanti kalau aku
kembali, mereka pasti telah mati, berkubur abu
*
Seberapakah dingin sebelas derajat celcius itu?
Tadi itu, pagiku yang bertanya, dan aku tak tahu
Mungkin aku harus pergi jauh, singgah ke bandara
Di negeri di belahan bumi Selatan atau Utara
Lagi pula, aku sedang cemas pada awan panas
Enam ratus derajat yang muntah dari mulut kawah
Di gunung yang pada namanya ada kata api
Di tubuhnya ada kubah magma: mendidih-menyala!
*
Seberapakah setia seseorang pada tugas mencinta?
Aku sendiri yang bertanya pada diri sendiri, dan
aku seperti ketemu jawaban pada sebuah lagu Padi,
Pada denting gitar Piyu dan suara nyanyi Fadli
Aku mengulang-ulang mendengar lagu itu sebelas kali
Seperti tembang pengantar mati, sujud terakhir Lelaki
Penjaga Gunung, yang berkeras-hati tak mau mengungsi. Label: cerpen
Responses
0 Respones to "Melankoli Merapi"
Posting Komentar