HIDUP kita yang perjalanan, kaki kita yang
mengulur jalan, ingatkah kita pada Sepatu?
Sepatu yang dipakaikan, ketika dilahirkan,
terasakah, kita seringkali melepaskannya?
Sepasang sepatu, yang tak kiri tak kanan,
kenapa kita kerap ragukan kesepasangannya?
Sepasang sepatu, yang tidak bernomor, tidak
berukuran, kenapa kita ragu pada kaki kita?
Kaki yang lelah, jeda dari singgah ke singgah,
kenapa kita tergoda menukar Sepatu ke sepatu?
Kalau kaki kita menjaga dan dijaga Sepatu,
kenapa kira harus merisaukan alamat Rumah?
Bersama Sepatu, pergi adalah pulang, singgah
adalah rumah, adakah dalih kaki untuk resah?
Label: cerpen
Responses
0 Respones to "Gurindam Pertanyaan, Sekian Belas (4)"
Posting Komentar