Sepunjung sendok kopi sambal sudah kutambah, memenuhi janji lidah, pedas yang nyaris membuat selera kita murtad dan terus menyembah.
Ah, betapa ingin kukenali menu tua, sarapan ini. Ah, tapi betapa asing laparku sendiri, lapar yang mengoranglainkan aku sendiri. Label: cerpen
Responses
0 Respones to "Serawan Kuah Rawon"
Posting Komentar