RAMBUTMU tersesat di hutan,
kakimu menyentuh kakiku.
Dalam tidur, kau lebih besar daripada malam,
tapi mimpimu menyeluruh di ini ruang.
Berapa banyak kita, orang kecil ini!
Di luar taksi laju berlalu
penuh berpenumpang para hantu.
Sungai yang arusnya berlari
senantiasa ia
mengalir kembali.
Apakah esok, hari lain 'kan menjadi? Label: cerpen, terjemahan
Responses
0 Respones to "Fajar Semalam"
Posting Komentar