BULAN menghamparkan gurun salju, di padang malam.
Lelaki, kepada kawan sekawan, mengisahkan hidupnya:
Keajaiban rebut tempat, mendengarkan ini percakapan:
hati mereka telah bagai mendua, sama bersama jalan
Hati yang seorang sesekali menoleh kebelakang
Berkata ke hati sendiri: tapi aku tak seperti itu?
Perempuan; lain perempuan; yang tiada, habis menyita
seperti, itu seperti akhir dari segala yang segala:
Hati yang seorang meneruskan, yang lain tinggal diam,
tapi tak satu menemu Surga, dalam langkah bersendirian.
Label: cerpen
Responses
0 Respones to "Dua Sekawan"
Posting Komentar