Guncang dari dua patahan bertumbukan
dari satu hati yang patah. Parah.
Tubuhku, tubuh yang tabah.
*
Ini getar yang tak terukur.
Sudah lama kuperingatkan diri sendiri:
Mengungsilah.
Ungsikan hati, dari daerah rawan bencana ini.
*
Aku ingin pergi.
Menguji kaidah perbandingan terbalik: jarak dan rindu.
Pada langkah pertama, aku sudah tahu, itu benar
Mutlak.
*
Atau biar begini saja
Aku nanti mati, tertimbun
reruntuhan rasa: cintaku sendiri.
Tanpa pernah berharap kau kelak
datang menziarahi, menaburkan maki.
Label: puisi
Responses
0 Respones to "Gempa Hati"
Posting Komentar