INI bukan bulir embun, tapi airmata mataku yang rabun. Kabut kesedihan, betapa betah bertahan. Menunda, mempermalukan hujan.
SEPERTI kuliah pertama ilmu pembentukan permukaan bumi, kesedihan adalah hujan ratusan bulan, menggerus kesendirian, mengurat parit, kepahitan.
DI tepian kesepian, ada perahu kuminta menunggu, kukira tak akan cukup untuk kita berdua, atau kau mau kita karam saja di kanal itu?
KALAU kusentuh genangan kesepianmu, apakah lingkar riaknya akan sampai ke seberang, ke tepian kesendirianku? Label: puisi
Responses
0 Respones to "Sajak dengan Beberapa Bait yang Satu Sama Lain Tidak Ada Hubungannya"
Posting Komentar