Aku sudah jalan, sebentar saja tadi
pada padang beku, padang Swedia
ada aku tak melihat seorang pun ada.
Di lain bagian, lain dunia
manusia lain lahir, hidup dan mati
dalam himpit kerumun yang sama
Berebut tampak sekurun masa, hidup
dalam keriapan mata
meniscaya menjejakkan tanda di wajah.
Raut muka terlapis timbun tanah.
Ada rendah suara naik lalu jatuh lagi
seketika saat bersurai mereka
surga, bayang-bayang, bebutiran pasir.
Aku menjadi menjadi aku
sepuluh menit saja setiap pagi
sepuluh menit lagi setiap malam,
dan tak ada yang mesti dilakukan!
Kita saling menanti ulur tangan dalam baris antri
Berjuta-juta.
Satu. Label: puisi
Responses
0 Respones to "Solitude II"
Posting Komentar