kita memandang pada pecah
cahaya, terang yang seketika
terentang di semesta suara
Pada mulanya ialah bunyi
kita mendengar lagu jiwa
mempercaya pada pesona suara
menyebut diri, mengucap dunia
*
Sunyi melirih, O, sunyi bersih
menepi tangis sampai ke sepi
Sunyi menyisih O sunyi letih
Sunyi merintih, O, sunyi pedih
membawa mimpi sampai ke sepi
sunyi menyerpih, O, Sunyi perih
*
Pada mulanya ialah bunyi
di bumi raga, di angkasa sukma
kita meninggi pada harmoni
terbang di sayap-sayap suara
Para mulanya ialah bunyi
kita mengada karena suara
kita mendunia karena suara
kita mengangkasa karena suara
*
Dengar kata mendengar kita
menyimak bunyi bisik bumi
Dengar kata, mendengar kita
semesta kata, harmoni kita
Dengar kata, mendengar kita
sukma kata, jiwa suara kita
Dengar kata, mendengar kita
Mengepak tinggi sayap suara
:: Kesalahan yang indah, kata Ananda Sukarlan di blognya, t
entang sajak ini, sajak yang jadi lirik komposisinya. Baca di sini. Label: puisi
Responses
0 Respones to "Stanza Suara"
Posting Komentar