Seperti membaca peringatan di layar monitor besar: awas ancaman teroris, lalu wajah-wajah yang diburu, kita seperti becermin di situ.
Seperti pengumuman berulang-ulang, jam penerbangan, pintu masuk ruang menunggu, dan pemberitahuan waktu sembahyang. Kita masih ada waktu.
Label: puisi
Responses
0 Respones to "Sesuatu yang Tak Ingin Kutulis, tapi Kubiarkan Tertuliskan"
Posting Komentar