TRY OUT EKSKRESI




1. Ekskresi merupakan proses pengeluaran sisa metabolisme tubuh.Proses berikut merupakan proses ekskresi, kecuali ...
a. berkeringat
b. buang air besar
c. buang air kecil
d. menghembuskan napas
e. pengeluaran empedu

2. Manakah yang tidak termasuk zat sisa metabolisme?
a. karbondioksida
b. urea
c. amoniak
d. asam amino
e. garam mineral

3. Pernyataan yang bukan merupakan karakteristik organ hati adalah ...
a. terletak disebelah kanan rongga dada
b. mampu merombak urea menjadi amoniak
c. mampu membuat darah ketika embryo
d. menghasilkan empedu
e. merombak kelebihan glucosa menjadi glikogen dengan bantuan insulin

4. Fungsi sistem pengeluaran dalam tubuh manusia, kecuali ...
a. mengeluarkan zat sisa metabolisme
b. Menjaga homeostasis dan osmoregulasi
c. Mengeluarkan sisa perombakan eritosit dalam hati
d. Mengeluarkan uap air dan karbondioksida saat bernapas
e. Merangsang  kandung kemih pada proses urinasi

5. Hati termasuk organ ekskresi sebab …
a. Mampu merubah glukosa menjadi glikogen
b. Merombak protein menjadi amoniak dan urea
c. Menghasilkan cairan empedu
d. Mendetoksifikasi racun
e. Menghasilkan hormon glukagon untuk merubah glikogen menjadi glukosa

6. Peran hati sebagai organ pencernaan adalah  …
a. Merombak protein menjadi amoniak dan urea
b. Merangsang pancreas mengeluarkan lipase
c. Menghasilkan cairan empedu
d. Menghasilkan interokinase
e. Menghasilkan enzim pencernaan merombak lemak menjadi

7. Gangguan fungsi hati yang ditandai dengan timbulnya jaringan parut dan kerusakan hati disebut ...

a. penyakit wilson's
b. kanker hati
c. sirosis
d. hepatitis
e. liver

8.
Urutan yang benar mengenai proses pengeluaran urin adalah .....
a.       Filtrasi – reabsorpsi – augmentasi
b.      Filtrasi – sekresi – augmentasi
c.       Filtrasi – augmentasi – reabsorpsi
d.      Filtrasi - dehidrasi – augmentasi
e.       Filtrasi – reabsorpsi – dehidrasi

9. Pasangan nama penyakit dengan gejala yang ditimbulkan yang tepat adalah ...


Nama penyakit
Penyebab
a
Diabetes melitus
pengaruh ADH
b
Hepatitis
keracunan obat
C
Sirosis
minuman beralkohol
d
Erythroblastosis fetalis
infeksi virus
e
Diabetes incipidus
Infeksi bakteri

10. Kelainan gangguan fungsi hati dapat diatasi dengan cara berikut, kecuali ...
a. pemberian vaksin
b. menghindari penggunaan obat-obat terlarang
c. penggunaan jarum suntik secara bersamaan
d. makan makanan yang sehat dan berimbang
e. olah raga dengan teratur

11. . Berikut ciri organ respirasi:

  1. menetralkan amoniak toksik menjadi urea 
  2. terletak di bawah diafraghma
  3. kaya katalase
  4. memproduksi bilirubin
  5. bentuk bergelambir
organ ekskresi tersebut adalah ...
a. ginjal
b. kulit
c. paru-paru
d. hati
e. anus

12. Paru-paru merupakan organ ekskresi yang berperan dalam proses …


a. Difusi gas
b. mengatur homepstasis dan osmoregulasi
c. Mengeluarkan karbondioksida dan uap air
d. mengatur proses bernapas
e. menyaring udara pernapasan

13. Penyakit gangguan fungsi paru-paru yang disebabkan oleh asap rokok, kecuali ...
a. tuberculosis
b. emfisema
c. kanker paru-paru
d. pleuritis
e. laringitis

14. Ciri alat ekskresi pada invertebrata:

  1. Berfungsi seperti ginjal pada vertebrata.
  2. Berupa kumpulan benang halus yang berwarna putih kekuningan.
  3. Terdapat pada setiap segmen dalam tubuhnya, kecuali pada tiga segmen pertama dan terakhir.
  4. Terletak di antara usus tengah dan usus belakang.
  5. Tersusun dari tabung dengan ujung membesar mengandung silia.
Karakteristik yang dimiliki oleh alat ekskresi pada belalang adalah . . . . .
a. 1, 2, 3, dan 4
b. 1, 2 dan 3
c. 1, 3 dan 5
d. 2, 3 dan 4
e. 1, 2 dan 4

15. perhatikan gambar struktur kulit dibawah ini!
Fungsi dari label X adalah ....
a. melumasi permukaan kulit dan rambut
b. mengeluarkan keringat
c. mengendalikan suhu tubuh
d. mengatasi gangguan mekanik
e. membentuk pigmen melanin

16. Perhatikan gambar struktur kulit dibawah ini!


Glandula sudorifera dan pembuluh darah ditunjukkan oleh nomer …
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 4 dan 5
e. 5 dan 2

17. Struktur berikut terdapat dalam dermis, kecuali …
a. folikel rambut
b. glandula sudorifera
c. glandula sebacea
d. stratum korneum
e. jaringan lemak

18. Karbon dioksida yang merupakan hasil oksidasi pada belalang akan dikeluarkan melalui . . . . .
a. Pembuluh Malpighi
b. Glomerulus
c. Nefridium
d. Usus
e. Sistem trakea

19. Lapisan mana dari epidermis kulit yang merupakan lapisan yang memberikan pigmen pada kulit ?
a. stratum corneum
b. stratum lucidum
c. stratum granulosum
d. stratum germinativum
e. lapisan hipodermis

20. Lapisan epidermis yang membentuk sel-sel baru adalah ..;
a. stratum corneum
b. stratum lucidum
c. stratum granulosum
d. stratum germinativum
e. lapisan hipodermis

21. Hewan di bawah ini yang alat ekskresinya berupa sel api adalah . . . . .
a. Planaria
b. Udang
c. laba laba
d. Lebah
e. Cacing tanah

22. Berikut Gangguan fungsi kulit kecuali …
a. sistisis
b. frinoderma
c. jerawat
d. eksim
e. panu

23. Hewan di bawah ini yang alat ekskresinya berupa pembuluh Malpighi adalah . . . . .
a. Planaria
b. Udang
c. Cacing hati
d. Lebah
e. Cacing tanah

24. Bagian akhir dari saluran yang berliku-liku pada alat ekskresi cacing tanah akan membesar seperti gelembung. Kemudian gelembung ini akan bermuara ke bagian luar tubuh melalui pori yang merupakan lubang (corong) yang kedua, disebut . . . . .
a. Nefridiofor
b. Pembuluh Malpighi
c. Nefrostom
d. Metanefridium
e. Sel-sel api

25. Urin yang dihasilkan oleh ginjal akan ditampung dalam kantung kemih. Saluran yang menghubungkan ginjal dengan kantung kemih adalah .....
a.    Ureter
b.   Uretra
c.    Pelvis
d.   Vesika urinaria
e.    Tubulus kolektivus

26. Perhatikan gambar struktur ginjal dibawah ini!

Nama struktur nomer A dan B adalah …
a. korteks dan medula
b. medula dan pelvis
c. kosteks dan uretra
d. pelvis dan ureter
e. korteks dan ureter

27. Beberapa fungsi pengeluaran:
1. mengeluarkan CO2 dan H2O
2. mengeluarkan H2O, garam mineral, urea
3. Mengeluarkan bilirubin dan biliverdin
4. mengatur keseimbangan cairan tubuh
5. merombak eritrosit tua
Yang merupakan fungsi ginjal adalah ….
a. 1 dan 5
b. 2 dan 4
c. 3 dan 3
d. 1 dan 3
e. 4 dan 5

28. Tabel proses pembuatan urin berikut!


Nama struktur
jenis proses
a
Glomerulus
augmentasi
b
Tubulus proksimal
Filtrasi
c
 Yubulus distal
Reabsorbsi air
d
Tubulus koleltivus
menyimpan urin primer
e
Gelung henle
augmentasi

Hubungan antara nama struktur dengan jenis proses yang tepat adalah

29. Bila urine seseorang di tes dengan menggunakan biuret dan diperoleh warna ungu, dapat diduga bagian ginjal yang mengalami kelainan adalah …
a. glomerulus
b. tubulus kontortus proksimal
c. tubulus kontortus distal
d. kapsula bowman
e. badan malpigi

30. Perhatikan gambar struktur nefron dibawah ini!

Yang dihasilkan no 1 pada struktur nefron dibawah ini adalah
a. urin primer
b. urin sekunder
c. urin yang sebenarnya
d. urin pekat
e. urin segar

31. Perhatikan struktur nefron dibawah ini!

Filtrat tubulus dihasilkan oleh struktur yang berlabel ….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

32. Perhatikan table ini


Perlakuan
Hasil pengamatan
1
Urin + biuret
berwarna biru (tidak berubah)
2
urin + reagen Benedict
dipanaskan merah bata
3
urin + AgNO2
Endapan putih
4
urin dipanaskan
bau amoniak

Berdasarkan data dapat disimpulkan bahwa orang tersebut
a. menderita albuminuria
b. tidak ada kelainan ginjal
c. terjadi gangguan filtrasi
d. terjadi gangguan reabsorbsi
e. keruskan tubulus kontortus distal

33. Berdasarkan hasil uji urine diketahui, urin berwarna kuning coklat, pH 4,9, dan berbau sangat pesing. Interpretasi yang tepat berdasarkan data tersebut adalah …
a. Pemilik urine mengalami dehidrasi dan banyak mengkonsumsi protein
b. Pemilik urine mengalami dehidrasi dan banyak mengkonsumsi sayuran
c. Ginjal pemilik urin dalam keadaan sehat
d. Pemilik urin menderita penyakit diabetes melitus
e. Pemilik urin akan mengalami penyakit hipertensi

34. Seseorang dinyatakan sehat apabila urine yang dikeluarkan memiliki karakteristik sebagai berikut, kecuali ….
a. pH urine berkisar 4,8 – 7,5
b. Jika diuji dengan reagen biuret  , urine membentuk warna ungu
c. Jika dibiarkan agak lama berbau amoniak
d. Berat jenisnya berkisar antara 1,002 – 1,035.
e. Jika di uji dengan reagen Benedict  memberikan reaksi warna hijau

35. Manakah yang tidak termasuk sampah nitrogen dalam tubuh yang dikeluarkan ginjal ?
a. asam urat
b  urea
c. amonium
d. amoniak
e. kreatinin

36. Alat ekskresi pada udang ( crustacea) tanah adalah . . . . .
a. Pembuluh Malpighi
b. Sel-sel api
c. Nefridium
d. Ginjal
e. kelenjar hijau

37.
Darah membawa urea untuk dikeluarkan melalui ginjal. Urea merupakan hasil perombakan .....
a.       Asam amino
b.      Karbohidrat
c.       Fosfolipid
d.      Vitamin
e.       Lemak

38. Paru-paru merupakan salah satu alat ekskresi. Zat ekskresi yang terkandung dalam paru-paru adalah ....
a.       Karbon dioksida
b.      Garam
c.       Gula
d.      Urea
e.       Oksigen

39. Hubungan yang tepat antara penyakit di ginjal dan penyebabnya adalah

a. albuminuria urin mengandung glukosa
b. diabetes insipidus rendahnya kadar hormon ADH
c. nefritis endapan kapur dalan saluran ginjal
d. diabetes melitus ada protein dalam urin
e. batu ginjla urin masuk kedalam darah

40. Faktor berikut menyebabkan yang produksi urine seseorang meningkat adalah ...
a. Meningkatnya kadar hormon ADH
b. Suhu lingkungan menurun
c. Rasa cemas, takut atau stress
d. Banyak minum dan mengkonsumsi buah
e. Kadar garam tubuh rendah

41. Jika kandungan air dalam darah rendah, kelenjar hipofisis mengeluarkan hormon .....
a.       ADH
b.      Adrenalin
c.       FSH
d.      LH
e.       Progesteron

42.Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urin penderita mengandung protein. Fakta ini terjadi akibat gangguan fungsi .....
a.       Nefron
b.      Glomerulus
c.       Tubulus kontortus
d.      Kapsula Bowman
e.       Hormon antidiuretik

43.  Paru-paru merupakan organ respirasi dan ekskresi. Paru-paru disebut sebagai organ ekskresi karena mengeluarkan CO2 yang merupakan .....
a.          Sisa pembakaran bahan makanan di mitokondria
b.         Sisa perombakan bahan makanan di usus halus
c.          Hasil reaksi dengan O2 dalam paru-paru
d.         Sisa deaminasi asam amino di hati
e.          Metabolisme karbohidrat di darah

44. Hubungan yang tepat antara organisme dan alat ekskresi ditunjukkan oleh .....


45.  Kulit sebagai organ ekskresi akan menghasilkan keringat. Pengeluaran keringat juga berfungsi untuk .....
a.       Pengaturan turgiditas sel
b.      Membuang kelebihan air
c.       Membersihkan kulit dari kotoran
d.      Mengatur suhu tubuh
e.       Meminyaki permukaan kulit

46.   Logam berat yang banyak dijumoai di darah , karena polusi udara dibuang zat racun itu nmrlalui
organ ekskresi yaitu ...
a. ginjal
b. kulit
c. paru-paru
d. hati
e. anus

47, Paru-paru merupakan organ ekskresi yang berperan dalam proses …

a. Difusi gas
b. mengatur homepstasis dan osmoregulasi
c. Mengeluarkan karbondioksida dan uap air
d. mengatur proses bernapas
e. menyaring udara pernapasan


48. Urine primer dibentuk di dalam …
a. glomerulus
b. tubulus kontortus proksimal
c. tubulus kontortus distal
d. lengkung Henle
e. kapsul Bowman


49. Ginjal pada ikan termasuk type …


a. pronefros
b. mesonefros
c. metanefros
d. opistonefros
e. nefridium

50. enzim yang membentuk Ornitin sehingga Ornitin bisa mengikat lagi NH3 menjadi urea adalah

a.    Ligase
b.   Katalase
c.    Arginase
d.   Sellulase
e.   Karbonat Anhidrase

ESSAY
  1. Apakah yang dimakud dengan proses defekasi?
  2. Terangkan proses terbentuknya urine!
  3. Bagaimana terbentuknya urea dari amoniak ?
  4. Sebutkan ganguan-gangguan yang terjadi pada ginjal manusia!
  5. Sebutkan fungsi hati dan kulit sebagai alat eksresi!


Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi adalah sebagai berikut.
  1. Defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses.. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
  2. Ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh.
  3. Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.
  4. Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).


DETAIL

    Fungsi Sistem Ekskresi

    1. Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh
    2. Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)
    3. Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi)
    4. Homeostasis

    ALAT-ALAT EKSKRESI PADA MANUSIA

    Ginjal (ren)

    • Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang, terletak di rongga perut sebelah kanan depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. 
    • Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati. 
    • Ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. 
    • Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian korteks yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga ginjal). 
    • Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron. 
    • Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus kontortus. 
    • Badan Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan glomerulus. 
    •  Glomrerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi glomerulus.
    • 'I'ubulus kontortus terdiri atas tubulus kontortus proksimal. tubulus kontortus distal. Dan tubulus kontortus kolektivus. 
    • Di antara tubuIus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat gelung /lengkung Henle pars ascenden (naik) dan pars descenden (turun).
    • Penamaan beberapa bagian ginjal mengambil nama ahli yang berjasa dalam penelitian ginjal. 
    • Kapsula Bowman mengambil nama William Bowman (l816 – 1892). Seorang ahli bedah yang merupakan perintis di bidang saluran kentih yang mengidentifikasi kapsula tersebut. 
    • Lengkung Henle meugambil nama Jacob Henle (1809-1885), seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman yang mendeskripsikan lengkung di dalam ginjal tersebut. 
    • Glomerulus di identifikasi oleh seorang ahli mikroanatomi berkebangsaan ltalia bernama Marcerllo Malpighi (1628 - 1694). 
    • Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3), ureum, asam urat dan garam mineral tertentu. Penderita diabetes miletus urine mengandung glukosa.

    Fungsi ginjal

    Ginjal merupakan alat ekskresi penting yang mempunyai beberapa fungsi, antara lain 
    1. menyaring darah sehingga menghasilkan urine
    2. mengekskresikan zat-zat yang membahayakan tubuh. misalnya protein-protein asing yang masuk ke dalam tubuh, urea, asam urat. dan bermacam -macam garam;
    3. mengekskresikan zat-zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya kadar gula darah yang melebihi normal 
    4. mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraseluler; dan mempertahankan keseimbangan asam dan basa. 
    5. Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh, antara lain :   urea, asam urat, amoniak, creatinin  garam anorganik bacteri dan juga obat-obatan
    6. Mengekskresikan gula kelebihan gula dalam darah 
    7. Membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mem-pertahankan tekanan osmotik ektraseluler 
    8. Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseim-bangan asam basa darah. 

    Anatomi ginjal meliputi :

    1. Lapisan luar (korteks/ kulit ginjal) yang mengandung kurang lebih 1 juta nefron.                                Tiap nefron terdiri atas badan malpighi (badan renalis) yang tersusun dari kapsula bowman dan glomerulus. 
    2. Lapisan dalam (medula/ sumsum ginja) yang terdiri atas tubulus kontorti yan gbermuara pada tonjolan papila di ruang (pelvis renalis).                                                                                                           Tubulus kontorti terdiri atas tubulus kontorti proksimal dan tubulus kontorti distal.

    Proses pembentukan urine :

    Terdapat 3 proses penting yang berhubungan dengan proses pembentukan urine, yaitu : 
    1.  Filtrasi (penyaringan)
    2.  Reabsorbsi (penyerapan kembali)
    3.  Augmentasi  (pengeluaran zat yang tidal berguna )
     
    Filtrasi (penyaringan) 
    • Kapsula bowman dari badan malpighi menyaring darah 
    • Penyaaringan terjadi di dalam glomerus yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat bermolekul besar (protein dan sel darah)
    • Produk penyaringan dihasilkan filtrat glomerus (urine primer). 
    • Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih berguna bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal glukosa, asm amino dan garam-garam.
     
    Reabsorbsi (penyerapan kembali) 
    • Proses ini terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal 
    • Produk dari filtrasi berupa Urine primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus 
    • Filyrat tubulus itu sering disebut dengan urine sekunder
    • Urine sekunder ini kadar ureanya tinggi.
     
    Augmentasi  (pengeluaran zat yang tidal berguna )
    • Proses augmentasi terjadi dalam tubulus kontortus distal
    • Pembuluh darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsornsi aktif ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. 
    • Di tempat sudah terbentuk urine yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan protein lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis.
    • Proses ini juga berlangsung Reabsorbsi Fakultatif untuk air yang diatur oleh hormon ADH
    Dari kedua ginjal, urine dialirkan oleh pembuluh ureter ke kandung urine (vesika urinaria) kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh.


    • Darah difiltrasi menjadi Filtrat Glomerulus (Urine Primer)  - reabsorbsi di Tubulus Kontortus Proksimal menjadi Filtrat Tubulus (Urine Sekunder) - Augmentasi di Tubulus Kontortus Distal - U R I N E.


    Jumlah Urine Dipengaruhi oleh:

    1. Jumlah cairan yang diminum (Balans cairan).
    2. Jumlah garam yang masuk.
    3. Hormon Antidiuretika (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis ..postenor. Defisisensi hormon akan menyebabkan penyakit Diabetes ..Insipidus --> jumlah urine yang keluar terlalu banyak.
    4. Hormon Insulin pada diabetes melitus

    Metabolisme Protein Hingga Menghasilkan Urea
    1. ORNITIN + NH3 ----- CO2  + SITRULIN
    2. SITRULIN + NH3 ---- ARGININ
    3. ARGININ ----- ORNITIN + UREA (Reaksi INI dibantu oleh enzim Arginase)
    • Sitrulin, Arginin dan Ornitin adalah nama asam amino.

    Hal yang perlu diperhatikan meliputi :
    • Dalam keadaan normal urine tidak mengandung glukosa dan protein
    • Diabetes melitus terjadi karena adanya glukosa dalam urine yang disebabkan kekurangan hormon insulin
    • Banyak urine yan gdikeluarkan tergantung dari banyaknya air yang diminum dan kadar ADH.

    Gangguan pada ginjal :

      1. Nefritis : disebabkan gangguan pada nefron karena infeksi kuman, akibatnya kadar ureum dalam darah meningkat. Nefritis dapat menimbulkan uremia, yaitu adanya uriene yang masuk ke dalam darah, sehingga menyebabkan penyerapan air terganggu dan tertimbun di kaki yang disebut oedema.
      2. Diabetes melitus (kencing manis) : disebabkan kekuranga insulin, akibatnya kadar glukosa darah meningkat.
      3. Diabetes inspidus (penyalit kuning) : disebabkan tidak ada hormon adh, akibatnya urine meningkat.
      4. Albuminuria : disebabkan adanya protein dalam urine, akibatnya kerusakan atau iritasi sel ginjal karena infeksi.
      5. Batu ginjal : disebabkan kekurangan minum dan sering menahan kencing, akibatnya mengendap menjadi batu ginjal.
      6. Polyuria : yaitu urine yang dikeluarkan sangat banyak dan encer, disebabkan kemampuan nefron untuk mengadakan reabsorbsi sangat rendah atau gagal.
      7. Oligouria : yaitu urine yang dikeluarkan sangat sedikit bahkan tidak berurine, disebabkan oleh kerusakan ginjal secara total.

      Kulit

      Kulit (integumen) merupakan lapisan terluar tubuh manusia dan pelindung bagian dalam tubuh.

      Susunan Kulit

      Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu 
      1. epidermis (lapisan luar/kulit ari)
      2. dermis (lapisan dalam/kulit jangat)
      3. hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).


      Epidermis
      • Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum granulosum, dan stratum germinativum
      • Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. 
      • Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. 
      • Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. 
      • Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
        1. Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.
        2. Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
        3. Stratum granulosum, mengandung pigmen
        4. Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar


        Dermis
        • Dermis terletak di bawah epidermis. 
        • Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. 
        • Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea). 
        • Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama garam dapur. 
        • Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. 
        • Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. 
        • Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. 
        • Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. 
        • Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut.
        • Akar rambut
        • Pembuluh darah
        • Syaraf
        • Kelenjar minyak (glandula sebasea)
        • Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
        • Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar


        Hipodermis
        • Hipodermis terletak di bawah dermis. 
        • Lapisan ini banyak mengandung lemak. 
        • Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.

        Fungsi kulit

        Sebagai alat ekskresi. kulit berfungsi mengeluarkan keringat.
        Fungsi kulit yang lain, antara lain 
        • melindungi tubuh terhadap gesekan, kuman, penyinaran, panas. dan zat kimia;
        • mengatur suhu tubuh
        • menerima rangsang dari luar: serta mengurangi kehilangan air.
        • Kelenjar keringat menyerap air dan garam, terutama garam dapur dan darah di pembuluh kapiler. 
        • Keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori di permukaan kulit akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh menjadi tetap. 
        • Pada keadaan normal. keringat akan keluar dari tubuh sebanyak sekitar 50 mL setiap jam. 
        • Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat. antara lain peningkatan aktivitas tubuh. peningkatan suhu lingkungan, dan goncangan emosi. 
        • Emosi akan merangsang saraf simpatis untuk memperkecil pengeluaran keringat dengan cara mempersempit pembuluh darah. 
        • Pengeluaran keringat yang berlebihan, misalnya karena terik matahari atau kegiatan tubuh yang berlebihan, dapat menyebabkan terjadi lapar garam. Kekurangan kadar garam darah dapat mengakibatkan kekejangan dan pingsan.

        PARU- PARU (PULMO)

        • Penguraian karbohidrat (glukosa) dan lemak kecuali menghasilkan energi akan menghasilkan zat sisa berupa CO2 dan H2O yang akan dikeluarkan lewat paru-paru. 
        • Seseorang yang berada dalam daerah dingin waktu ekspirasi akan tampak menghembuskan uap. 
        • Uap tersebut sebenarnya merupakan carbondioksisa dan uap air yang dikeluarkan saat terjadi pernafasan.

        HATI (HEPAR)

        • Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, 
        • Hati atau hepar ini terdapat di rongga perut sebelah kanan atas
        • Hati berwarna kecoklatan
        • Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus.
        • Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). 
        • Hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). 
        • Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut histiosit..
        •  Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, 
        • jehijauan tersebut karena di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. 
        • Zat warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.

        Fungsi hati :
        1. Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
        2. Merombak kelebihan asam amino (deaminasi)
        3. Menawarkan racun
        4. Membentuk protombin dan fibrinogen
        5. Membentuk albumin dan globulin
        6. Mengubah provitamin a menjadi vitamin a
        7. Tempat pembentukan urea
        8. Menghasilkan empedu
        9. Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua

        KELAINAN dan PENYAKIT PADA SISTEM EKSKRESI

        • Kelainan dan penyakit yang menyerang sistem ekskresi dapat disebabkan oleh banyak hal. 
        • Misalnya virus, bakteri, jamur. 
        • Efek samping obat atau pola makan yang tidak sehat. 
         
        GANGGUAN EKSKRESI 
         
         
        Beberapa penyakit pada sistem ekskresi antara lain sebagai berikut.

        1. Albuminuria
        • Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung albumin. 
        • Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. 
        • Penyakit ini rnenyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine. 
        • Penyakit ini antara lain disebabkan oleh kekurangan protein. penyakit ginjal. dan penyakit hati.


        2. Hematuria
        • Hematuria (kencing darah) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung darah. 
        • Penyakit ini antara lain disebabkan oleh peradangan gnjal, batu ginjal, dan kanker kandung kemih.


        3. Nefrolitiasis
        • Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan adanya batu pada ginjal. saluran ginjal, atau kandung kemih. 
        • Batu ginjal pada umumnya mengandung garam kalsium ( zat kapur) antara lain kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campurannya. 
        • Batu ginjal terbentuk karena konsentrasi unsur-unsur tersebut dalam urine tinggi. yang dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan pada ureter. 
        • Penyakit ini diobati dengan cara mengeluarkan batu ginjal. 
        • Apabila batu ginjal masih berukuran kecil, dapat dihancurkan dengan obat-obatan. 
        • Apabila batu ginjal sudah berukuran besar, harus dikeluarkan dengan tindakan operasi. 
        • Dengan kemajuan ilmu dan teknologi, batu ginjal dapat dihancurkan dengan gelombang suara yang berintensitas tinggi tanpa perlu tindakan operasi.


        4. Nefritis
        • Nefritis adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan peradangan ginjal. khususnya nefron. 
        • Proses peradangan biasanya berasal dari glomerulus, kemudian menyebar ke jaringan sekitarnya. Penyakit ini harus segera ditangani dokter.


        5. Gagal Ginjal
        • Gagal ginjal adalah ketidakmampuan, ginjal menjalankan fungsinya, akibatnya zat-zat yang seharusnya dapat dikeluarkan rnelalui ginjal menjadi tertumpuk di dalam darah. 
        • Salah satu contohnya adalah timbulnya uremia, yaitu peningkatan kadar urea di dalam darah. 
        • Kadar urea darah yang tinggi dapat menimbulkan keracunan dan mengakibatkan kematian. Gagal ginjal antara lain disebabkan oleh nefritis. 
        Penyakit ini dapat diatasi dengan dua alternatif. 
        1. Pertama melakukan dialisis ginjal (cuci darah) yang diIakukan secara rutin. 
        2. Kedua dengan transplantasi (cangkok) ginjal dari donor.                                                                   Cangkok ginjal dapat dilakukan jika ada kecocokan antara organ donor dan jaringan penderita sehingga tidak terjadi penolakan.


        6. Diabetes Insipidus
        • Diabetes insipidus adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan meningkatnya jumlah urine sampai 20-30 kali lipat karena kekurangan hormon antidiuretika (ADFI). 
        • Penyakit ini dapat diatasi dengan pemberian ADH sintetik.


        7. Diabetes Melitus
        • Diabetes melitus (kencing manis) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal karena kekurangean hormon insulin. 
        • Kelebihan glukosa darah akan dikeluarkan bersama urine. 
        • Diabetes melitus pada anak diatasi dengan penyuntikan insulin secara rutin. 
        • Diabetes melitus pada orang dewasa dapat diatasi dengan mengatur diet, olahlaga. dan pemberian obat-obatan penurun kadar glukosa darah.


        8. Hepatitis
        • Hepatitis adalah radang hati yang umumnya disebabkan oleh virus. 
        • Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin hepatitis, menjaga kebersihan lingkungan. menghindari kontak langsung dengan penderita hepatitis dan tidak menggunakan jarum suntik untuk pemakaian lebih baik satu kali. 
        • Beberapa hepatitis. antara lain hepatitis A dan B. 
        • Penderita hepatitis mengalami perubahan warna kulit dan putih mata menjadi berwarna kuning. 
        • Urine penderita pun berwarna kuning. bahkan kecokelatan seperti teh.


        9. Sirosis Hati
        • Sirosis hati adalah kelainan pada hati yang ditandai dengan timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel normal hati. 
        • Sirosis hati sering terjadi pada peminum alkohol, keracunan obat-obatan, infeksi bakteri. atau komplikasi hepatitis. 
        • Karena hati merupakan organ yang mempunyai banyak fungsi vital, sirosis hati akan menimbulkan beberapa akibat, antara lain gangguan kesadaran, koma, dan kematian. 
        • Pengobatan sirosis hati ditujukan pada penyebab utamanya, pemulihan fungsi hati. sampai transplantasi hati.


        10. Gangren
        • Gangren adalah kematian jaringan lunak yang disebabkan oleh gangguan pengaliran darah ke jaringan tersebut. 
        • Gangren sering terjadi di tangan dan kaki karena gangguan aliran darah. 
        • Ganggren banyak terjadi pada penderita diabetes melitus dan aterosklerosis yang sudah lanjut. 
        • Jaringan yang terkena mula-mula menjadi kebiruan dan terasa dingin jika disentuh. kemudian menghitam dan berbau busuk. 
        • Untuk mengatasi infeksi diperlukan antibiotik. 
        • Pada keadaan yang tidak tertolong bagian tubuh yang terkena gangren harus diamputasi.


        11. Kencing Batu
        • Kencing batu disebabkan pembentukan endapan zat kapur (kalium) dalam ginjal. 
        • Endapan ini dapat terjadi pada rongga ginjal atau dalam kantong kemih. Jika endapan terbentuk di dalam rongga ginjal disebut batu ginjal. 
        • Jika terbentuk di dalam kantong kemih disebut kencing batu. 
        • Baik batu ginjal maupunpun kencing batu dapat dihilangkan dengan pembedahan {operasi), pengobatan, atau penembakan dengan sinar laser.

        LATIHAN SOAL SOAL EKSKRESI
        1. Keadaan tubuh seimbang disebut Homeostasis
        2. Menjaga konsentrasi cairan dalam tubuh/sel dengan cara   Osmoregulasi
        3. 4 organ ekskresi yaitu Kulit, Ginjal, Paru-paru, Hati dan Colon
        4. Paru-paru mengeluarkan CO2+H20
        5. Nama keren Hati adalah Hepar
        6. Hepar mempunyai 2 kobus (ruang)
        7. Pemecahan senyawa racu oleh hati disebut detoksifikasi
        8. Perombakan eritrosit dilakukan setelah 120 hari kerja
        9. Sel yang merombak eritrosit tua disebut Sel histoiosit
        10. Hemoglobin dirombak menjadi Hermin, Fe, Globin
        11. Yang merupakan pigmen warna empedu yaitu Hermin
        12. Hermin dipecah menjadi bilirubin dan biliverdin
        13. Bilirubin dan biliverdin adalah zat warna empedu
        14. Bilirubin bewarna hijau biru
        15. Bilirubin dioksidasi menjadi Urobilin
        16. Urobilin bewarna kuning kecoklatan
        17. Urobilin memberi warna pada feses dan urin
        18. Protein dipecah menjadi Argimin dan asam amino lain
        19. Argimin diuraikan oleh Enzim arginase menjadi Ornitin dan Urea
        20. Proses pelepasan gugus amino disebut Deaminasi
        21. Ornitin mengikat Amonia yang bersifat racun
        22. Urea dan Amoniak kemudian oleh ginjal di proses dengan proses Filtrasi
        23. Hasil ahirnya adalah Urin
        24. Empedu berfungsi untuk emulsi lemak, absorbso, melarutkan, pembentukan urea
        25. Urine mengandung amoniak dan urea
        26. Test urine mengandung protein adalah dengan Reagen buret
        27. Indikator unrine mengandung protein Bila positif bewarna ungu
        28. Nama keren ginjal adalah Ren
        29. Bagian paling luar ginjal adalah korteks
        30. Ruang kosong dalam ginjal adalah Pelvis Renalis
        31. Sumsum ginjal adalah medula
        32. Satuan terkecil dalam ginjal adalah nefron
        33. Yang membungkus Glomeroulus adalah kapsul bowman
        34. Darah difiltrasi oleh Glomeroulus
        35. Hasil filtrasi Menghasilkan Urin Primer
        36. Proses Reasorbsi terjadi pada tubulus kontortus
        37. Rearbsorbsi obligat dilakukan oleh tubulus kontortus proksimal
        38. Rearbsorbsi fakultatif dilakukan oleh tubulus kontortus distal
        39. Lengkung Henley dibagi 2 yaitu descendens dan ascendens
        40. Proses Rearbsorbsi menghasilkan urine sekunder
        41. Proses Augmentasi terjadi pada Tubula Koletifus
        42. Ion yang ditambahkan adalah H+
        43. Tempat penampungan sementara Urin pada kandung kemih
        44. Bagian yang mendeteksi kekurangaan air dalam darah adalah Hipotalamus
        45. Hipotalamus mengaktifkan Hipofise Posterior
        46. Hipofise Posterior mensekresikan hormon Antiduretik (ADH)
        47. Berfungsi untuk meningkatkan permeabilitas membran TKD
        48. Bagian kulit yang mengelupas dan mengandung zat kitin adalah stratum korneum
        49. Lapisan yang mengandung pigmen ada pada startum basale dan stratum spinosum
        50. Nama keren kelenjar keringat adalah Glandula Sudorifera
        51. Nama keren kelenjar minyak adalah Glandula Sebassea
        52. Kelenjar minyak membentuk "rasengan" dikenal dengan istilah beranastomosis
        53. Ketika darah lebih hangat daripada titik hipotalamus maka hipotalamus akan mengaktikan enzim brandikinin
        54. 54. Enzim brandikinin menyebabkan pelebaran pembluh darah
        55. 55. Alat ekskresi pada cacing berupa nefridia
        56. 56. Pada tiap-tiap segmen pada tubuh cacing terdapat sepasang Nefridium
        57. 57. Setiap Nefridium mempunyai corong yang disebut Nefrostom
        58. 58. Pada planaria, alat ekskresinya berupa sel api
        59. 59. Saluran yang merupakan gabungan salurn kelamin dan saluran ginjal disebu saluran urogenital
        60. Sedangkan yang merupakan saluran 3 gabungan disebut kloaka
        61. Alat ekskresi pada insekta disebut tubula malphigi
        62. Kerusakan glomeroulus karena bakteri Strptococcus disebut Nefritis
        63. Gejala tidak ada pembentukan urine disebut anuria
        64. Suatu kondisi dimana darah mengandung urine disebut uremia
        65. Batu ginjal terjadi karena dalam ginjal mengandung kalsium fosfat
        66. Rusaknya proses filtrasi disebu Albuminaria
        67. Ketika hormon Insulin sangat rendah disebut diabetes melitus
        68. Ketika kekurangan ADH pada tubuh disebut diabetes insipidus
        ESSAY
        1.      Gambarkan struktur kulit
        2.      Gambarkan struktur ginjal secara melintang
        3.      Gambarkan struktur nefron beserta bagian-bagiannya
        4.      Jelaskan proses bagaimana tubuh menurunkan suhu tubuh
        5.      Jelaskan mengapa ketika Dehidrasi urine pekat dan sedikit
        6.      Jelaskan mengapa ketika Banyak minum urin pekat dan banyak

        Organ Sistem Ekskresi pada Hewan
        • Kesetimbangan cairan kimia dalam tubuh menjadi salah satu syarat utama untuk dapat bertahan hidup. 
        Berikut akan dibahas mengenai mekanisme ekskresi pada beberapa hewan.
        Hewan Invertebrata 
         
        • Sistem ekskresi pada hewan invertebrata lebih sederhana dibandingkan hewan vertebrata. 
        • Berikut ini beberapa penjelasan mengenai sistem ekskresi beberapa hewan invertebrata.
        PROTOZOA
         
        • Sistem Ekskresi makhluk hidup satu sel mengeluarkan sisa-sisa metabolismenya dengan cara difusi. 
        • Karbon dioksida hasil respirasi seluler dikeluarkan dengan cara difusi. 
        • Selain itu, ada cara lain, yaitu dengan membentuk vakuola yang berisi sisa metabolisme (
        PORIFERA - COELENTERATA
        • Pada hewan Porifera dan Coelenterata  yang hidup sebagai koloni sel-sel, mekanisme ekskresinya dengan cara mendifusikan zat-zat yang akan dibuang dari satu sel ke sel yang lain hingga akhirnya dilepaskan ke lingkungan.
         
        PLATYHELMINTHES
        • Organ ekskresi yang paling sederhana dapat ditemukan pada cacing pipih atau planaria. 
        • Organ tersebut bernama protonefridia 
        • Protonefridia berupa jaringan pipa yang bercabang-cabang di sepanjang tubuhnya. 
        • Jaringan pipa tersebut dinamakan nefridiofor
        • Ujung dari cabang nefridiofor disebut sel api (flame cell). 
        • Disebut demikian karena ujung sel tersebut terus bergerak menyerap dan menyaring sisa metabolisme pada sel-sel di sekitarnya. 
        • Kemudian, mengalirkannya melalui nefridiofor menuju pembuluh ekskretori
        Sistem ekskresi pada planaria

        ANNELIDA ( Cacing tanah)

        • Sistem Ekskresi Cacing tanah, moluska, dan beberapa hewan invertebrata lainnya memiliki struktur ginjal sederhana yang disebut nefridia
        •  Struktur tersebut terdapat di setiap segmen tubuhnya. 
        • Dalam cairan tubuh cacing tanah yang memenuhi rongga tubuhnya, terkandung sisa metabolisme maupun nutrien. 
        • Cairan inilah yang disaring oleh ujung tabung berbentuk corong dengan silia yang disebut nefrostom
        • Dari nefrostom, hasil yang disaring tersebut kemudian dibawa melewati tubulus sederhana yang juga diselaputi oleh kapiler-kapiler darah. 
        • Pada tubulus ini, terjadi proses reabsorpsi bahan-bahan yang penting, seperti garam-garam dan nutrien terlarut. 
        • Air dan zat-zat buangan dikumpulkan dalam tubulus pengumpul, suatu wadah yang merupakan bagian dari nefridia untuk 
        • Selanjutnya dikeluarkan melalui lubang ekskretori di dinding tubuh, yang biasa disebut nefridiofor  
         
         

        d.  Organ Sistem Ekskresi Serangga. Alat ekskresi pada serangga, contohnya belalang adalah tubulus Malpighi (Gambar 8.11). Badan Malpighi berbentuk buluh-buluh halus yang terikat pada ujung usus posterior belalang dan berwarna kekuningan. Zat-zat buangan diambil dari cairan tubuh (hemolimfa) oleh saluran Malpighi di bagian ujung. Kemudian, cairan masuk ke bagian proksimal lalu masuk ke usus belakang dan dikeluarkan bersama feses dalam bentuk kristalkristal asam urat (Hopson & Wessells, 1990: 598).
         Gambar 8.11 Badan Malpighi pada belalang
        Gambar Badan Malpighi pada belalang.
        2.    Sistem Ekskresi pada Hewan Vertebrata. Pada vertebrata terdapat beberapa tipe ginjal. Di antaranya adalah pronefros, mesonefros, dan metanefros. Pronefros adalah tipe ginjal yang berkembang pada fase embrio atau larva. Pada tahap selanjutnya, ginjal pronefros digantikan oleh tipe ginjal mesonefros. Ketika hewan dewasa, ginjal mesonefros digantikan oleh ginjal metanefros. Pada Mammalia, Reptilia, dan Aves tipe ginjal yang dimiliki adalah mesonefros. Namun, setelah dewasa mesonefros akan diganti oleh metanefros.
        a.  Organ Sistem Ekskresi  Pisces (Ikan). Ginjal pada ikan adalah sepasang ginjal sederhana yang disebut mesonefros. Setelah dewasa, mesonefros akan berkembang menjadi ginjal opistonefros. Tubulus ginjal pada ikan mengalami modifikasi menjadi saluran yang berperan dalam transport spermatozoa (duktus eferen) ke arah kloaka. Ikan memiliki bentuk ginjal yang berbeda, sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan sekitarnya. Pada ikan air tawar, kondisi lingkungan sekitar yang hipotonis membuat jaringan ikan sangat mudah mengalami kelebihan cairan. Ginjal ikan air tawar memiliki kemiripan dengan ginjal manusia. Mekanisme filtrasi dan reabsorpsi juga terjadi pada ginjal ikan. Mineral dan zat-zat makanan lebih banyak diabsorbsi, sedangkan air hanya sedikit diserap. Dengan sedikit minum dan mengeluarkan urine dalam volume besar, ikan air tawar menjaga jaringan tubuhnya agar tetap dalam keadaan hipertonik. Ekskresi amonia dilakukan dengan cara difusi melalui insangnya. Ikan yang hidup di air laut, memiliki cara adaptasi yang berbeda. Ikan air laut sangat mudah mengalami dehidrasi karena air dalam tubuhnya akan cenderung mengalir keluar ke lingkungan sekitar melalui insang, mengikuti perbedaan tekanan osmotik. Ikan air laut tidak memiliki glomerulus sehingga mekanisme filtrasi tidak terjadi dan reabsorpsi pada tubulus juga terjadi dalam skala yang kecil. Oleh karena itu, ikan air laut beradaptasi dengan banyak meminum air laut, melakukan desalinasi (menghilangkan kadar garam dengan melepaskannya lewat insang), dan menghasilkan sedikit urine . Urine yang dihasilkan akan dikeluarkan melalui lubang di dekat anus. Hal ini berbeda dengan pengeluaran urine dari ikan Chondrichthyes, misalnya hiu. Ikan hiu mengeluarkan urine melalui seluruh permukaan kulitnya.


        b.   Organ Sistem Ekskresi Amphibia (Katak). Tipe ginjal pada Amphibia adalah tipe ginjal opistonefros. Katak jantan memiliki saluran ginjal dan saluran kelamin yang bersatu dan berakhir di kloaka. Namun, hal tersebut tidak terjadi pada katak betina. Ginjal pada katak seperti halnya pada ikan, juga menjadi salah satu organ yang sangat berperan dalam pengaturan kadar air dalam tubuhnya. Kulit Amphibia yang tipis dapat menyebabkan Amphibia kekurangan cairan jika terlalu lama berada di darat. Begitu pula jika katak berada terlalu lama dalam air tawar. Air dengan sangat mudah masuk secara osmosis ke dalam jaringan tubuh melalui kulitnya.
         Gambar 8.13 Sistem ekskresi pada Amphibia
        Gambar Sistem ekskresi pada Amphibia dibandingkan sistem ekskresi pada ikan air tawar.
        Katak dapat mengatur laju filtrasi dengan bantuan hormon, sesuai dengan kondisi air di sekitarnya. Ketika berada dalam air dengan jangka waktu yang lama, katak mengeluarkan urine dalam volume yang besar. Namun, kandung kemih katak dapat dengan mudah terisi air. Air tersebut dapat diserap oleh dinding kandung kemihnya sebagai cadangan air ketika katak berada di darat untuk waktu yang lama.
        c.   Organ Sistem Ekskresi Reptilia. Tipe ginjal pada Reptilia adalah metanefros. Pada saat embrio, Reptilia memiliki ginjal tipe pronefros, kemudian pada saat dewasa berubah menjadi mesonefros hingga metanefros (Gambar 8.14).
         Gambar 8.14 Sistem ekskresi pada Reptilia 
        Gambar Sistem ekskresi pada Reptilia, menggunakan tipe ginjal metanefros
        Hasil ekskresi pada Reptilia adalah asam urat. Asam urat ini tidak terlalu toksik jika dibandingkan dengan amonia yang dihasilkan oleh Mammalia. Asam urat dapat juga diekskresikan tanpa disertai air dalam volume yang besar. Asam urat tersebut dapat diekskresikan dalam bentuk pasta berwarna putih. Beberapa jenis Reptilia juga menghasilkan amonia. Misalnya, pada buaya dan kura-kura. Penyu yang hidup di lautan memiliki kelenjar ekskresi untuk mengeluarkan garam yang dikandung dalam tubuhnya. Muara kelenjar ini adalah di dekat mata. Hasil ekskresi yang dihasilkan berupa air yang mengandung garam. Ketika penyu sedang bertelur, kita seringkali melihatnya mengeluarkan semacam air mata. Namun, yang kita lihat sebenarnya adalah hasil ekskresi garam. Ular, buaya, dan aligator tidak memiliki kandung kemih sehingga asam urat yang dihasilkan ginjalnya keluar bersama feses melalui kloaka.
        d.   Organ Sistem Ekskresi Aves (Burung). Burung memiliki ginjal dengan tipe metanefros. Burung tidak memiliki kandung kemih sehingga urine dan fesesnya bersatu dan keluar melalui lubang kloaka. Urine pada burung diekskresikan dalam bentuk asam urat. Metabolisme burung sangat cepat. Dengan demikian, sistem ekskresi juga harus memiliki dinamika yang sangat tinggi. Peningkatan efektivitas ini terlihat pada jumlah nefron yang dimiliki oleh ginjal burung. Setiap 1 mm3 ginjal burung, terdapat 100–500 nefron. Jumlah tersebut hampir 100 kali lipat jumlah nefron pada manusia. Jenis burung laut juga memiliki kelenjar ekskresi garam yang bermuara pada ujung matanya. Hal tersebut untuk mengimbangi pola makannya yang memangsa ikan laut dengan kadar garam tinggi.

        ESSAY ANALISIS


        1. Gambarkan nefron dan jelaskan sistem perkemihan (pembentukan urin)
        2. Jelaskan Fungsi dari ginjal
        3. Sebut dan Jelaskan Patofisiologi dari berhubungan dengan Ginjal

        SOAL EKSKRESI INVERTEBRATA

        1.       Alat ekskresi pada cacing tanah adalah . . . . .
        A.      Pembuluh Malpighi                        
        B.      Sel-sel api
        C.      Nefridium                                                          
        D.      Ginjal
        E.       Nefridiopor

        2.       Karbon dioksida yang merupakan hasil oksidasi pada belalang akan dikeluarkan melalui . . . . .
        A.      Pembuluh Malpighi                        
        B.      Glomerulus
        C.      Nefridium                                                          
        D.      Usus
        E.       Sistem trakea   

        3.       Hewan di bawah ini yang alat ekskresinya berupa pembuluh Malpighi adalah . . . . .
        A.      Planaria                                                                               
        B.      Udang
        C.      Cacing hati                                                         
        D.      Lebah
        E.       Cacing tanah

        4.       Feses hasil ekskresi pada serangga mengandung bahan yang kurang toksik berupa . . . .
        A.      Urea                                                                     
        B.      Asam urat
        C.      CO2                                                                       
        D.      Garam
        E.       Amonia

        5.       Di bawah ini adalah macam-macam transpor zat melalui membran plasma: 
        1.       Difusi
        2.       Osmosis
        3.       Difusi berfasilitas
        4.       Transpor aktif
        Penyerapan kembali air dan berbagai garam pada saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembuluh Malpighi terjadi melalui proses . . . . .
        A.      2 dan 4                                                                                 
        B.      2 dan 3
        C.      1,2,3 dan 4                                                         
        D.      1 dan 4
        E.       1, 2 dan 3

        6.       Berikut ini adalah karakteristik alat ekskresi pada Planaria, kecuali . . . . .
        A.      Tersusun dari tabung dengan ujung membesar mengandung silia.
        B.      Terdapat sel api yang dilengkapi dengan silia.
        C.      Tiap sel api mempunyai beberapa flagela.
        D.      Gerakannya seperti gerakan api lilin.
        E.       Berlaku seperti penyaring yang menggerakkan sampah dan mengembalikan substansi yang berguna ke sistem sirkulasi.

        7.       Cacing tanah mendifusikan sisa amonianya di dalam tanah tetapi ureum diekskresikan lewat sistem ekskresi karena . . . . .
        A.      Cairan dalam rongga tubuh cacing tanah mengandung substansi dan zat sisa.
        B.      Setiap segmen dalam tubuhnya mengandung sepasang metanefridium.
        C.      Cairan tubuh ditarik ke corong nefrostom masuk ke nefridium oleh gerakan silia dan otot.
        D.      Hidup di dalam tanah dalam lingkungan yang lembab.
        E.       Zat sisa ada dua bentuk, yaitu amonia dan zat lain yang kurang toksik, yaitu ureum.         
                         
        8.       Ciri alat ekskresi pada invertebrata:
        1.       Berfungsi seperti ginjal pada vertebrata.
        2.       Berupa kumpulan benang halus yang berwarna putih kekuningan.
        3.       Terdapat pada setiap segmen dalam tubuhnya, kecuali pada tiga segmen pertama dan terakhir.
        4.       Terletak di antara usus tengah dan usus belakang.
        5.       Tersusun dari tabung dengan ujung membesar mengandung silia.
        Karakteristik yang dimiliki oleh alat ekskresi pada belalang adalah . . . . .
        A.      1, 2, 3, dan 4                                                      
        B.      1, 2 dan 3
        C.      1, 3 dan 5                                                                            
        D.      2, 3 dan 4
        E.       1, 2 dan 4

        9.       Pengeluaran zat sisa nitrogen pada cacing pipih melalui proses di bawah ini yaitu . . . . .
        A.      Melewati sistem pencernaan menuju ke sel.
        B.      Diekskresikan melalui mulut.
        C.      Masuk dalam saluran ekskresi.
        D.      Dikeluarkan lewat lubang nefridiofora.
        E.       Diendapkan sebagai asam urat.

        10.   Bagian akhir dari saluran yang berliku-liku pada alat ekskresi cacing tanah akan membesar seperti gelembung. Kemudian gelembung ini akan bermuara ke bagian luar tubuh melalui pori yang merupakan lubang (corong) yang kedua, disebut . . . . . 
        A.      Nefridiofor                                                        
        B.      Pembuluh Malpighi
        C.      Nefrostom                                                         
        D.      Metanefridium
        E.       Sel-sel api


        Responses

        0 Respones to "TRY OUT EKSKRESI"

        Posting Komentar

         
        Return to top of page Copyright © 2010 | 2012 - Lost Saga Template Copyright 2010-2012 MasihTertulis