AIR BERSIH
- AQUA is a natural, non-toxic biological product designed for destruction of the excessive nutrients in water ponds.
- When added in a lake, fish farm or other water basin, the microorganisms in AQUA start to grow and utilize the excessive nutrients and algae.
- Due to this, the water becomes clean, the bad odors are eliminated and the natural ecosystem is recovered. AQUA is a non-toxic to humans, fish, useful organisms and water animals product
- Reduction of the excessive nutrients and increasing the oxygen content in the water!
- Preventive action for maintenance of the ecosystem in by that - to protect the fish from deceases
- For lakes, ponds, fish farms
- Benefits
- Fast action, natural solution!
- Reduces the bad odors and clear the water
- Non-toxic to humans, fish, useful organisms and water animals
- Simple application - water-soluble packaging
- Effective in a wide pH range: 5.5 - 8.5
Kelebihan menggunakan bioremediasi:
- Meminimalisasi terinfeksinya pekerja lapangan
- Perlindungan kesehatan masyarakat yang berjangka panjang
- Proses pelaksanaan dapat dilakukan langsung di daerah tersebut dengan lahan yang sempit sekalipun
- Menghilangkan zat-zat berbahaya
- Menggunakan proses yang bersifat alami
- Mengubah polutan bukan hanya memindahkannya
- Proses degradasi dapat dilaksanakan dalam jangka waktu yang cepat
- Menurut perhitungan WHO, di negara-negara maju tiap orang memerlukan air antara 60-120 liter per hari.
- Sedangkan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, tiap orang memerlukan air 30-60 liter per hari.
- Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum.
- Oleh karena itu, untuk keperluan minum air harus mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia.
Air Bersih dan Sehat
- Air minum harus steril (steril = tidak mengandung hama penyakit apapun).
- Sumber-sumber air minum pada umumnya dan di daerah pedesaan khususnya tidak terlindung sehingga air tersebut tidak atau kurang memenuhi persyaratan kesehatan.
- Untuk itu perlu pengolahan terlebih dahulu.
Pengolahan air untuk diminum dapat dikerjakan dengan 2 cara, berikut:
- Menggodok atau mendidihkan air, sehingga semua kuman¬kuman mati. Cara ini membutuhkan waktu yang lama dan tidak dapat dilakukan secara besar-besaran.
- Dengan menggunakan zat-zat kimia seperti gas chloor, kaporit, dan lain-lain. Cara ini dapat dilakukan secara besar¬besaran, cepat dan murah.
- Agar air minum tidak menyebabkan penyakit, maka air tersebut hendaknya diusahakan memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan, setidaknya diusahakan mendekati persyaratan tersebut.
- Air yang sehat harus mempunyai persyaratan sebagai berikut:
1. Syarat fisik
- Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah
- bening (tak berwarna)
- tidak berasa
- tidak berbau
- suhu dibawah suhu udara diluarnya sehingga dalam kehidupan sehari-hari.
- Cara mengenal air yang memenuhi persyaratan fisik ini tidak sukar.
2. Syarat bakteriologis
- Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri patogen.
- Cara untuk mengetahui apakah air minum terkontaminasi oleh bakteri patogen adalah dengan memeriksa sampel (contoh) air tersebut.
- Dan bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri E. coli maka air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan.
3. Syarat kimia
- Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu didalam jumlah yang tertentu pula.
- Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia didalam air akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia.
- Sesuai dengan prinsip teknologi tepat guna di pedesaan maka air minum yang berasal dari mata air dan sumur dalam adalah dapat diterima sebagai air yang sehat dan memenuhi ketiga persyaratan tersebut diatas asalkan tidak tercemar oleh kotoran-kotoran terutama kotoran manusia dan binatang.
- Oleh karena itu mata air atau sumur yang ada di pedesaan harus mendapatkan pengawasan dan perlindungan agar tidak dicemari oleh penduduk yang menggunakan air tersebut.
Sumber-sumber Air Minum
Pada prinsipnya semua air dapat diproses menjadi air minum. Sumber-sumber air ini, sebagai berikut:
1. Air hujan
- Air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan air minum, tetapi air hujan ini tidak mengandung kalsium.
- Oleh karena itu, agar dapat dijadikan air minum yang sehat perlu ditambahkan kalsium didalamnya.
2. Air sungai dan danau
- Air sungai dan danau berdasarkan asalnya juga berasal dari air hujan yang mengalir melalui saluran-saluran ke dalam sungai atau danau.
- Kedua sumber air ini sering juga disebut air permukaan.
- Oleh karena air sungai dan danau ini sudah terkontaminasi atau tercemar oleh berbagai macam kotoran, maka bila akan dijadikan air minum harus diolah terlebih dahulu.
3. Mata air
- Air yang keluar dari mata air ini berasal dari air tanah yang muncul secara alamiah.
- Oleh karena itu, air dari mata air ini bila belum tercemar oleh kotoran sudah dapat dijadikan air minum langsung.
- Tetapi karena kita belum yakin apakah betul belum tercemar maka alangkah baiknya air tersebut direbus dahulu sebelum diminum.
4. Air sumur
- Air sumur dangkal adalah air yang keluar dari dalam tanah, sehingga disebut sebagai air tanah.
- Air berasal dari lapisan air di dalam tanah yang dangkal.
- Dalamnya lapisan air ini dari permukaan tanah dari tempat yang satu ke yang lain berbeda-beda.
- Biasanya berkisar antara 5 sampai dengan 15 meter dari permukaan tanah.
- Air sumur pompa dangkal ini belum begitu sehat karena kontaminasi kotoran dari permukaan tanah masih ada.
- Oleh karena itu perlu direbus dahulu sebelum diminum.
- Air sumur dalam yaitu air yang berasal dari lapisan air kedua di dalam tanah.
- Dalamnya dari permukaan tanah biasanya lebih dari 15 meter.
- Oleh karena itu, sebagaian besar air sumur dalam ini sudah cukup sehat untuk dijadikan air minum yang langsung (tanpa melalui proses pengolahan).
Pengolahan air minum
Ada beberapa cara pengolahan air minum antara lain sebagai berikut:
1. Pengolahan Secara Alamiah
- Pengolahan ini dilakukan dalam bentuk penyimpanan dari air yang diperoleh dari berbagai macam sumber, seperti air danau, air sungai, air sumur dan sebagainya.
- Di dalam penyimpanan ini air dibiarkan untuk beberapa jam di tempatnya.
- Kemudian akan terjadi koagulasi dari zat-zat yang terdapat didalam air dan akhirnya terbentuk endapan.
- Air akan menjadi jernih karena partikel-partikel yang ada dalam air akan ikut mengendap.
2. Pengolahan Air dengan Menyaring
- Penyaringan air secara sederhana dapat dilakukan dengan kerikil, ijuk dan pasir.
- Penyaringan pasir dengan teknologi tinggi dilakukan oleh PAM (Perusahaan Air Minum) yang hasilnya dapat dikonsumsi umum.
3. Pengolahan Air dengan Menambahkan Zat Kimia
- Zat kimia yang digunakan dapat berupa 2 macam yakni zat kimia yang berfungsi untuk koagulasi dan akhirnya mempercepat pengendapan (misalnya tawas).
- Zat kimia yang kedua adalah berfungsi untuk menyucihamakan (membunuh bibit penyakit yang ada didalam air, misalnya klor (Cl).
4. Pengolahan Air dengan Mengalirkan Udara
- Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak, menghilangkan gas-gas yang tak diperlukan, misalnya CO2 dan juga menaikkan derajat keasaman air.
5. Pengolahan Air dengan Memanaskan Sampai Mendidih
- Tujuannya untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat pada air.
- Pengolahan semacam ini lebih tepat hanya untuk konsumsi kecil misalnya untuk kebutuhan rumah tangga.
- Dilihat dari konsumennya, pengolahan air pada prinsipnya dapat digolongkan
Pengolahan Air Minum untuk Umum
- Penampungan Air Hujan. Air hujan dapat ditampung didalam suatu dam (danau buatan) yang dibangun berdasarkan partisipasi masyarakat setempat.
- Semua air hujan dialirkan ke danau tersebut melalui alur-alur air.
- Kemudian disekitar danau tersebut dibuat sumur pompa atau sumur gali untuk umum.
- Air hujan juga dapat ditampung dengan bak-bak ferosemen dan disekitarnya dibangun atap-atap untuk mengumpulkan air hujan.
- Di sekitar bak tersebut dibuat saluran-saluran keluar untuk pengambilan air untuk umum.
- Air hujan baik yang berasal dari sumur (danau) dan bak penampungan tersebut secara bakteriologik belum terjamin untuk itu maka kewajiban keluarga-keluarga untuk memasaknya sendiri misalnya dengan merebus air tersebut.
6. Pengolahan Air Sungai
- Air sungai dialirkan ke dalam suatu bak penampung I melalui saringan kasar yang dapat memisahkan benda-benda padat dalam partikel besar. Bak penampung I tadi diberi saringan yang terdiri dari ijuk, pasir, kerikil dan sebagainya. Kemudian air dialirkan ke bak penampung II. Disini dibubuhkan tawas dan chlor. Dari sini baru dialirkan ke penduduk atau diambil penduduk sendiri langsung ke tempat itu. Agar bebas dari bakteri bila air akan diminum masih memerlukan direbus terlebih dahulu.
7. Pengolahan Mata Air
- Mata air yang secara alamiah timbul di desa-desa perlu dikelola dengan melindungi sumber mata air tersebut agar tidak tercemar oleh kotoran. Dari sini air tersebut dapat dialirkan ke rumah-rumah penduduk melalui pipa-pipa bambu atau penduduk dapat langsung mengambilnya sendiri ke sumber yang sudah terlindungi tersebut.
8. Pengolahan Air Untuk Rumah Tangga
- Air sumur pompa terutama air sumur pompa dalam sudah cukup memenuhi persyaratan kesehatan. Tetapi sumur pompa ini di daerah pedesaan masih mahal, disamping itu teknologi masih dianggap tinggi untuk masyarakat pedesaan. Yang lebih umum di daerah pedesaan adalah sumur gali.
- Agar air sumur pompa gali ini tidak tercemar oleh kotoran di sekitarnya, perlu adanya syarat-syarat sebagai berikut:
- Harus ada bibir sumur agar bila musim huujan tiba, air tanah tidak akan masuk ke dalamnya.
- Pada bagian atas kurang lebih 3 m dari ppermukaan tanah harus ditembok, agar air dari atas tidak dapat mengotori air sumur.
- Perlu diberi lapisan kerikil di bagian bbawah sumur tersebut untuk mengurangi kekeruhan.
- Sebagai pengganti kerikil, ke dalam sumur ini dapat dimasukkan suatu zat yang dapat membentuk endapan, misalnya aluminium sulfat (tawas).
- Membersihkan air sumur yang keruh ini dapat dilakukan dengan menyaringnya dengan saringan yang dapat dibuat sendiri dari kaleng bekas.
9. Air Hujan
Kebutuhan rumah tangga akan air dapat pula dilakukan melalui penampungan air hujan. Tiap-tiap keluarga dapat melakukan penampungan air hujan dari atapnya masing¬masing melalui aliran talang. Pada musim hujan hal ini tidak menjadi masalah tetapi pada musim kemarau mungkin menjadi masalah. Untuk mengatasi keluarga memerlukan tempat penampungan air hujan yang lebih besar agar mempunyai tandon untuk musim kemarauNOTE
- Dengan terpenuhinya kebutuhan air, maka seluruh proses metabolisme dalam tubuh manusia bisa berlangsung dengan lancar. Sebaliknya, jika kekurangan air, maka proses metabolisme terganggu. Akibatnya bisa terjadi dehidrasi, yang pada tahapan berikutnya dapat menimbulkan kematian.
- Sekitar 60-70 % dari komposisi tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air (cairan). Secara kimia, air mempunyai sifat yang cukup unik. Tidak seperti senyawa lain, air tidak bisa disintesis secara kimia. Jadi, air hanya dapat diperoleh dengan memasukkannya ke tubuh.
- Jika kekurangan air, maka tubuh manusia bisa mengalami dehidrasi. Peristiwa dehidrasi ini bisa terjadi melalui :
- Pertama, karena penyakit diare. Diare dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan.
- Kedua, dehidrasi juga bisa terjadi pada mereka yang melakukan olahraga berat sehingga banyak mengeluarkan keringat yang merupakan hasil metabolisme dalam tubuh untuk menghasilkan energi. Jika banyak mengeluarkan keringat, berarti banyak cairan tubuh yang keluar.
- Ketiga, dehidrasi juga bisa terjadi pada orang yang berada di daerah yang sangat kering atau tandus.
- Keempat, dehidrasi juga bisa terjadi pada orang yang bekerja di ruangan ber-AC. AC dapat menyedot cairan yang ada di sekitarnya.
Bahkan jika tidak ada air yang masuk ke tubuh manusia dalam waktu yang lama maka manusia tidak akan bisa hidup.
Label:
AIR BERSIH
Responses
0 Respones to "AIR BERSIH"
Posting Komentar