Pada hati, lelaki menyentuhkan jemari di suara-suara itu, sunyi memanggil nyawanya kembali. Aku mendengarmu, mendengar sembunyiku
Bagaimana mengeja namamu, Suara? Aku bertanya, karena tak cukup sekali saja, aku merasa, kehilangan engkau.
Label:
cerpen
Previous Article



Responses
0 Respones to "Harmoni"
Posting Komentar