Satu Bait Tegak, Satunya Miring (1)



AKU bisa meniti pelangi, tapi buat apa? Sebab ia tak menyeberangkan aku ke mana-mana. Di cakrawala ini, aku terjebak dari ujung ke ujung. Tak pernah sampai ke selasar telagamu.

Tak ada telaga, hanya kubangan bubur lumpur yang terus-menerus menyembur. Tak ada pelangi, hanya warna-warna parau tangisan kami. Pecah dan patah menikami langitmu.


Responses

0 Respones to "Satu Bait Tegak, Satunya Miring (1)"

Posting Komentar

 
Return to top of page Copyright © 2010 | 2012 - Lost Saga Template Copyright 2010-2012 MasihTertulis