20. Dengan Dua Kaki dan Sepundak Beban



YANG oleh dingin didekapan, ia lingkup di lengan, ia rapatkan
Yang angin bisikkan, ia tak mengerti, tapi tetap rapi ia simpan
Yang ingin kusampirkan, menyusup ke lain, ke bait pesan
Yang ingin kurahasiakan, sendiri mengucap-mengungkapkan
 
Batu basah disirami hujan, lalu licin lumut menebal perlahan
Batu tabah dipanasi kemarau, dijatuhi daun yang dulu hijau
Aku harus berjalan, dengan dua kaki dan sepundak beban
Aku tak menuju pada engkau, tapi aku tak melupakan engkau


Responses

0 Respones to "20. Dengan Dua Kaki dan Sepundak Beban"

Posting Komentar

 
Return to top of page Copyright © 2010 | 2012 - Lost Saga Template Copyright 2010-2012 MasihTertulis