[Cerpen] Diam



diam

....................


satu hari yang kulupakan, kapan itu pernah terjadi:

seorang kawan pernah bertanya padaku, "pekerjaan apa yang membuatmu nyaman??"
bingung aku menjawabnya pada waktu itu. aku diam.

"kau kan seorang mahasiswa! seorang yang diwajibkan kulliah. dan sekarang kau seorang aktivis. banyak mengikuti kegiatan dan amanah! tentunya banyak memberikan kita pilihan mau berada dimana?? kembali kawanku bertanya kepadaku.
seperti tadi aku belum menemukan jawabanku. aku mencarinya dalam logikaku. belum ketemu. hatiku masih bimbang. ragu. aku tetap diam.

melihatku diam, dia tahu aku belum siap akan pertanyaanya. dari wajahnya, dia nampak maklum. spertinya dia ingin memberitahukan sesuatu, tapi sedikit tertahan. aku hanya menunggu. aku takkan bertanya yang macam-macam dengan kawanku ini. karena aku tahu, dia yang akan memberitahukan apa yang ingin dia katakan atau berbagi kepadaku. agak lama. dan aku hanya diam.

raut wajah itu kmbali muncul. wajah seorang yang dewasa, tenang dan mantap saat akan mengatakanya. biasanya diikuti gerakan ujung jari telunjuk yang diarahkan ke orang yeng dituju. tapi tidak saat ini. inilah saatnya.
             "aku sudah lama muak dengan ini semua. kegiatan yang itu2 saja, syuro yang terlalu banyak. dan tentunya ini menghabiskan waktuku. aku tidak cocok untuk ikut berorganisasi dengan cara yan seperti ini."
              aku kagert, tidak seperti biasanya. sungguh di luar dugaanku. jauh dari persepsiku.ku kira dia adlah seorang aktivis sejati yang selama ini saya lihat. dia begitu aktif dan bersemangat mengikuti agenda-agenda organisasinya. tidak hanya satu, tapi dua organisasi. selain itu dia adalah KOMTI (ketua kelas, -read). betapa banyak amanahnya. sering dia dipercaya menjadi ketua atau koordinator seksi apabila ada kepanitiaan. dan gak hanya satu, tapi bisa dua sekaligus. sering ku bertanya, bagaimana ia melakukan dan mengaturnya. ia benar2 mampu menerapkan ilmu manajemen. the real activis  tetapi, apa yang baru saja ia katakan, membuatku harus menelan pil jamu, pahit rasanya. harus meminum kembali air garam, asin pasti. ingin aku bertanya, ataupun menyanggahnya. itu tidak benar kan kawan?. namun sayang kalimat itu hanya terucap dalam pikiranku. kenyataanya, aku diam saja.

melihatku mengernyitkan mata tidak percaya. dia tersenyum. kembali ia ingin memberitahukan lebih banyak lagi kepadaku, "benar kawan". aku semakin mengernyitakan mataku. tepat seperti pertanyaanku, aku bingng dari mana ia tahu. "aku sudah lama memikirkan ini semua. memutuskan kearah mana hidup saya ini. dlam keseharianya sya melakukan aktivitas yang sma sekali jiwaku tidak berada disana. omong kosong jika ku sudah bisa melakukan sesuatu hal yang banyak sekali. tidak ada kepuasaan apalgi kebanggan lebih.aku ingin mengakhirinya saja jika aku bisa. dan memilih dunia yang benar2 aku inginkan. bukan seperti ini tentunya". kembali aku terhenyak mendengar penuturan kawanku ini. aku terhenyak dalam diam.

Aku sudah mengenalnya lebih dari satu tahun ini. dia seorang yang kukenal saat menginjakkan kaki di kota ini. dan sekarang dia satu kontrakan denganku. lagi. benar-benar misteri bagiku, kenapa aku bisa sedekat ini dengan dia. aku harap suatu saat nanti misteri itu terjawab. semua tentangnya aku sudah tahu. bahkan rahasia terbesarnya ada padaku. sekarang dia benar-benar menjadi orang dibarisan terdepan dalam pasukan para pengganti. pilihan pertama bagi regenerasi tahun angkatan kita. dialah simbol dalam angkatan kami. itu semua karena ke'aktif'anya dalam setiap kegiatan dan organisasi. dialah pemimpin kami kelak jika angkatan kami yang memimpin. setelah apa yang dia dedikasikan buat hidupnya itu. bagi kami, organisasinya serta kampusnya, ia ingin memilih jalan lain. jalan seperti apa yang ingin dia lewati. dunia seumpama apa yang hendak ia tinggali, lautan selayak apa yang harap dia sebrangi, kembali ku bertanya kepada hatiku.Aku tidak mengerti. Aku ingin protes! dan diam saja.


Responses

0 Respones to "[Cerpen] Diam"

Posting Komentar

 
Return to top of page Copyright © 2010 | 2012 - Lost Saga Template Copyright 2010-2012 MasihTertulis